i’m like to move it …

i’m like to move it move it, she like to move it move it, he like to move it move it, we like to move it move it … hahahahahy …

hahahahahay … saya pindahan lagi …, berhubung lamaran saya ke klan getux diterima jadi saya pindahan lagi …

kalau dihitung2 ini sudah 3 kalinya saya pindah, dari blog saya di friendster jaman bahula kemaren pindah ke blog ini, dan sekarang ikut ke klan getux… hahahahy…

semoga saja di blog klan getux saya bisa lebih suka nulis … hahahahay

Seandainya Gundam Ada ….

Seandainya Celestial Being dengan gundamnya beneran ada di dunia ini, kiranya siapa yang akan dibelanya dalam konflik yang sekarang terjadi di gaza ?. Celestial Being adalah kelompok indepent yang mempunyai tujuan untuk menghilangkan segala bentuk peperangan yang ada di muka bumi. Mereka tidak memihak pihak manapun, mereka bergerak berdasarkan analisis independent mereka sendiri.

Terkait dengan konflik gaza, kiranya siapa yang akan menjadi target operasi dari Celestial Being jika mereka benar adanya dimuka bumi ini ?. Israel, dengan membabibuta meluluhlantakkan kota gaza. Warga sipil, wanita dan anak-anak lebih banyak menjadi korban dari pada militan hamas. Hamas, sebelum konflik ini menjadi, menurut kabar beberapa kali melakukan pengeboman ke wilayah Israel. Akankah salah satu pihak itu di-eliminasi ataukah kedua-duanya ?

paid for work ?

yaps … saya dibayar untuk bekerja …

jadi tersentil juga dengan obrolan pak jos kemaren 😀

ahhhh … semangat-semnagat … ^-^v

Color Splash Camera Chakra Edition

Read more »

Sahur On The Streets

Minggu kemaren 14 September 2008, teman-teman d tempat tinggal saya ngadain “Sahur On The Streets”. Alkhamdulillah saya juga di ajak dalam acara itu. Menurut undangan kami diharuskan berkumpul jam 02.00 pagi di pos satpam depan kompleks.

Jam 01.30 Handphone saya sudah berdering, padahal alarm saya set jam 2 kurang 5 menit. Ternyata mas Yudi (orang yang ketiban rejeki jadi ketua kami) yang telpon, suruh kumpul di pos satpam. Sesuai mandat saya keluar dari rumah dan langsung menuju pos satpam. Eh sampai di sana baru ada 2 orang (4 orang termasuk mas sami dan mas najib, satpam kami). Beberapa menit kemudian baru satu per satu penghuni kompleks dateng. Kira-kira jam 02.30-an kami langsung berangkat, dengan pasukan berjumlah 25-an orang (gak ngitung berapa pastinya).

Kami mampir dlu ke rumah makan Pak To buat ngambil pesenan makanan yang mau di bagi-bagikan. Perjalanan berlanjut dengan tujuan awal ke daerah lempuyangan. Sampai di perempatan selokan mataram (depan artha digital) kami berhenti, kami mencari target operasi kami yaitu anak jalanan dan pengemis. Setelah menyisir sepanjang selokan mataram ugm tidak satupun target yang kami temui. Akhirnya diputuskan melanjutkan perjalanan ke arah lempuyangan. Nasi bungkus kami bagi per motor (ada sekitar 7 motor) dan mobil (ada 3).

Sampai d depan mirota kampus target operasi kami ubah menjadi tukang becak, alkhamdulillah di depan mirota kampus banyak tukang becak yang melepas lelah di atas becak masing-masing. Perjalanan berlanjut ke daerah Terban. Ternyata bukan kami saja yang membagi-bagikan makanan sahur, tukang becak di terminal terban sudah ada yang mendapat makanan bungkusan dari kelompok lain. Haluan kami rubah menuju daerah Wirobrajan. Alkhamdulillah sepanjang perjalanan ke Wirobrajan kami menemui banyak target operasi seperti d daerah Tugu, Pasar Kranggan, Perempatan Pingit, Bunderan Satlantas, dll.

Waktu menunjukkan jam 3 pagi, tapi nasi bungkus masih banyak yang belum d bagikan. Akhirnya kami berpencar untuk mencari target operasi sendiri-sendiri. Setelah nasi bungkus habis dibagikan kami akan berkumpul di masjid kampus ugm, begitu perjanjian yang kami buat.

Sekitar jam 3 lebih 15 menit kami sudah berkumpul di depan masjid kampus. Sekarang saatnya kami yang menerima nasi bungkus buat makan sahur bersama. Seharunya menurut agenda acara, setelah acara sahur bersama selesai acara akan dilanjutkan dengan sholat subuh bersama di masjid kampus. Namun karena satu dan lain hal, pukul 03.40 kami pulang ke rumah masing-masing.

Senang rasanya bisa berkumpul dengan tetangga, maklum hampir semua penghuni kompleks kami adalah mahasiswa yang super sibuk jadi jarang bertemu satu sama lain di hari-hari biasa … hehe …

Minggu ini …

Minggu yang aneh, yupz minggu kemaren ini minggu yang cukup aneh klo dpikir-pikir …
ngga tahu ada apa dengan saya, tapi klo saya tengok hari-hari seminggu kamaren emang ada sedikit yang aneh dengan saya …

Minggu, 7 September 2008
Hari itu hari minggu terakhir saya mengikuti kkn. Dan karena udah ngga ada lagi yang dikerjain, kami (saya dan teman-teman sub unit) sepakat berangkat dari rumah masing-masing jam 11. Jam 11 kurang 15-20 menit saya berangkat dari rumah, dalam perjalanan smua masih saya rasa biasa-biasa saja. Sekitar 15 menit perjalanan saya memasuki daerah P. Mangkubumi (TUgu ke selatan). Beberapa meter memasuki Jl. P. Mangkubumi semua masih biasa saja seperti perjalanan saya yang kemaren-kemaren, sampai saya lihat ada kerumunan polisi tepat 10 meter d depan. Secara spontan saya raba kantong belakang saya …. dan “Duh, ngga bawa dompet !!!”
sampai d kerumunan polisi itu salah satu dari mereka mendatangi saya…
polisi : “Mas, Bisa lihat SIM dan STNK?”,
saya : “Wah, Lupa ngga bawa dompet pak …”,

lalu polisi itu mencabut kunci motor saya dan menyuruh saya memarkirkan motor. Karena saya ngga bawa apa2 seharusnya motor dan saya diangkut menuju PosLantas (depan gramedia) menggunakan mobil patroli, tapi saya bersikeras mau mengambil dompet d rumah dlu (padahal mas faisal udah mau nganterin dompetnya), semula polisi menolak namun akhirnya setuju dengan meninggalkan jaminan HP saya. Bergegaslah saya pulang ke rumah mengambil dompet saya … Dalam perjalanan pulang saya berfikir “Kok bisa lupa bawa dompet ya ?, keburu? ngga, malah nyantai banget tadi berangkat … arghargh … “. Sampai d rumah mba’ ank tanya “Kok iso ketinggalan to ?” (kok bisa ketinggalan sih?) … santai saja saya jawab “Lah mbuh kie…, kok iso ya ?” (Ngga tahu nih…, kok bisa ya ?).

Saya ambil dompet saya dan langsung pergi ke PosLantas depan gramedia. Sesuai saran mas faisal saya d suruh minta slip biru dan minta bayar d bank saja, polisi d sana juga setuju (Kata mas fasial biasanya polisinya ngga mau, pasti minta bayar d tempat)… lalu saya d suruh bayar d bank BRI cik ditiro kemudian mengambil stnk saya d poltabes paling lambat 17 September 2008 (sampai sekarang belon saya ambil …).
Itu adalah pertama kali saya bayar tilang d bank, sebelumnya saya selalu bayar d tempat. Dan waktu kejadian itu perasaan saya juga biasa-biasa saja, lain halnya saat kena tilang sebelum-sebelumnya (Biasanya agak panik …).

Sabtu, 13 November 2008

Pagi, jam 8 kurang saya berangkat ke kampus karena ada kuliah pengganti Keamanan Sistem Jaringan (Pak Medi). Jam 8 lebih sedikit saya sampai d kampus. Agak heran juga kok pak medi udah datang karena biasanya beliau ngga dateng walaupun d kuliah pengganti. Saya d kampus sampai jam 11an karena ada diskusi mengenai minat studi dan minat TA. Saya ikuti acara itu walaupun saya ngga ngambil TA semester ini karena ngga ada kerjaan d rumah …

Jam 11 saya meninggalkan kampus menuju Slackers di dekat makro (Jauh lho …) buat ngambil kameran  Lomo pesenan sigit. Sebelumnya saya mampir ke atm buat ngambil duit yang malem sebelumnya sudah d transfer sama sigit. Sampai sana saya masuk ke ruangan slacker yang paling depan…
saya : “Mas, mau ambil pesenan kamera … “,
mas yg jaga-1 : “Oh, d dalem mas, d bagian tengah ya ..”.

Saya masuk ke ruang yang tengah, saya d minta menitipkan tas buntut saya d pintu masuk … Sampai d bag. yang disebutin mas tadi …
saya : “Mas, mau ambil pesenan kamera …, Lomo … “,
mas yang jaga-2 : “Tik, ni mau ambil pesenan kamera …, sama mba’ ini yang mas…” sambil nunjuk cewe’ yg d sebelahnya.

saya : “Mba’, mau ambil pesenan kamera yang Color Splash Chakra Edition …”,
mba’ yang jaga : “atas nama siapa ya mas ?”,
saya : “Sigit Pribadi …”,
mba’nya buka2 buku kecil yang d depannya ada tulisan “buku pesanan”,
mba yang jaga : “mas kemaren udah nulis d buku ini?”,
sambil nunjuk buku kecil tadi …
saya : “Pesennya lewat telepon mba’ …”,
mba’ yang jaga : “owh, yang ini ya mas
(sambil mengambil kotak kecil dari rak paling atas, ada tulisan color splash chakra edition)… 490rb ya mas …”,
saya : “bukannya 825rb mba’ …”,
mba yang jaga : “owh, mas mau beli kameranya yah ?”
(sambil ambil kotak gede dari rak paling bawah)
saya dalam hati “lah emang yang tadi apaan ??? … ”
mba yang jaga : “825rb mas….,mau d lihat dulu barangnya ?”
,
saya bolak balik kotak itu (ngga mudeng yang mau d cek apaan), kemudian saya bayar dengan duit 900rb …, saya kemudian d kasih struck pembayaran plus voucher 25rb dan sticker … saya diminta menuliskan nama dan no. telp dlu sebelumnya …
saya : “makasih ya mba’ …”,
mba yang jaga : “makasih mas …”.

setelah itu saya pulang ke rumah, karena jam 3 nanti ada acara d kantor, jam 1 kurang saya sampai d rumah … saya buka barang pesenan sigit tadi, tidak lupa saya lihat struck pembeliannya … saya dalam hati “Kok, kaya’ ada yang aneh ya …??? “, saya inget2 lagi … saya lihat struck pembelian lagi dan ternyata wahuh …. saya lupa minta uang kembalian tadi waktu d slackers … kok bisa ya saya lupa minta uang kembalian ??? … dan yang aneh … kok saya ngerasa biasa-biasa saja yah … ya sudahlah …

malaikat ataukah iblis ?

Dulu pernah denger (lupa siapa dan dimana)ada yg bilang “Sebagai manusia ada kalanya kita menyerupai malaikat dan ada kalanya kita menyerupai iblis … ” , ada kalanya segala sesuatu yang kita lakukan membuat kita layaknya malaikat dengan segala kebaikan disekitarnya. Namun seiring berjalannya waktu dan perubahan pikiran, sikap, lingkungan dan apapun yang terjadi disekitar kita ada kalanya apapun yang kita lakukan membuat kita layaknya iblis.

Kita tidak bisa selamanya menjadi malaikat dan tidak akan selamanya menjadi iblis, suatu saat kita pasti akan merasa bahwa kita layaknya malaikat dan di saat yang lain kita akan merasa diri kita layaknya iblis.
Ketika merasa layaknya iblis, yang bisa saya lakukan hanyalah berusaha tidak menjadi iblis yang sebenarnya.

Happy Birthday Gero …

kemaren sabtu, 31 Mei 2008 gero ulang tahun yang ke 37. waaawww dah tua ya ternyata. ini adalah ulang tahun ke 3 gero sejak ak d jogja, dan ngga terasa juga udah hampir 4 tahun sejak pertama kali ak dateng ke jogja. waaaawwww dah lama juga ya d jogja … but i love it …

percaya ato ngga, selama hampir 4 tahun d jogja ini gero satu2nya radio yang ak dengerin. Kenapa ?, karena sejak pertama kali d jogja dulu tetangga kamar sering setel radio keras2, playlistnya keren2 plus suara penyiarnya dan bahasanya seperti familiar banget.  Dan  yang d setel itu adalah gero.  kedua, radio ak adalah radio jaman bahula jadi agak susah klo buat tuning cari gelombang stasiun radio, jadi ngga pernah ganti2  gelombang radio laen hehehe …

gero jadi teman ak klo udah d kamar, biasanya ak setel dari jam 10-an malem ampe jam 7-an pagi, ssttttsssttt jangan bilang2 pln ya…. Pernah juga hampir seminggu ngga ak matiin, waktu itu lagi semangat2nya ngerjain tugas akhir …

terima kasih gero, selamat ultah yang ke 37, go ahead and go green …

don’t know how, but it’s inspired me

ngga tahu emang waktunya yg pas atau emang film ini bagus. Tapi beneran film ini memberi inspirasi tersendiri, setidaknya buat aku. waktu?, yupz waktu, emang lagi butuh sesuatu, kalo aku sebut sih percikan air untuk pikiranku yang kering, layu atau malah sekarat mungkin …

bagus?, emang dasarnya suka sama hal2 yang berhubungan dengan “kemampuan super” yang dimiliki manusia. bukan macam superman, ironman, spiderman dan temen2nya itu, tapi manusia biasa yang  dapat memaksimalkan apa yang dimilikinya sedangkan orang lain tidak bisa melakukannya.

mungkin pernah denger cerita tentang seorang buta dari lahir yang memiliki pendengaran melebihi manusia normal, melakukan sesuatu layaknya manusia yang dapat melihat bahkan melakukan kegiatan ekstrim yang biasa d lakukan manusia normal tracking, bersepeda gunung, basket, dll.

film ini berkisah tentang orang yang dapat mamaksimalkan kemampuan otaknya, hampir 100%. bayangkan 100% cb, einstein aja ngga nyampe 50% klo ngga salah. satu yang di dapet dari film ini, tentang kekuatan pikiran, mungkin agak klise jg “semua mungkin kita lakukan jika kita yakin kita bisa melakukannya” dengan kata lain klo boleh d sebut sebagai sugesti sangat berperan. iya ngga?!, klo kita tanem d pikiran kita ngga ada yg ngga bisa kita lakukan, maka smua bisa kita lakukan. secara teori memang seperti itu, tp kenyataannya ngga tahu juga.

film ini telah mengajarkan kepada saya bahwa, jangan pernah katakan pada diri kamu sendiri kamu tidak bisa karena tidak ada sesuatu d dunia ini yang tidak bisa kamu lakukan jika kamu yakin bisa.

catatan : jangan tanya dari mana saya dapet film ini ya …

PDA, Bukan Personal Digital Assistant Lho…

Public Display of Affection biasa disingkat PDA menurut wikipedia adalah bentuk pengekspresian rasa (sayang, cinta) kepada orang lain dalam ruang publik (menjadi konsumsi publik). Baru denger istilah ini tadi malem di Geronimo, jadi tadi malem ada topik tentang “pda” ini “seberapa tolerankah kamu dengan ‘pda‘ ???”, atau lebih gampangnya klo kamu lihat ada orang yang (melakukan) atau malahan kamu sendiri yang pernah melakukan “pda”, kira-kira sampai batas mana (apa) “pda” itu dilakukan. Read more »